Selasa, 05 Juni 2012

Jejak Roudlotul Jannah II

Banyaknya keluarga miskin dan keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan pada tahun 1990an membuat mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, belum lagi mereka harus berusaha untuk memberikan kebutuhan pendidikan kepada anak-anak mereka. Walau pun program wajib belajar 9 tahun telah dicanangkan oleh Pemerintah namun dana subsidi operasional sekolah yang sekarang lebih dikenal dengan bantuan BOS masih belum ada pada waktu itu. Hal itulah yang membuat putra bapak KH. Ali Muhtarom Selopuro merasa terpanggil untuk ikut menyukseskan program Pemerintah tersebut.



Berpedoman pada surat Al Maa'uun dan kondisi pada saat itu, maka Ust. Syaifullah Hamid bin KH. Ali Muhtarom pada tahun 1996 mendirikan sebuah lembaga sosial panti yang diberi nama Panti Asuhan Roudlatul Jannah yang berada di bawah naungan Yayasan Al Muhtarom. Berawal dengan jumlah anak asuh hanya 5 anak dan dibantu oleh satu orang pengurus, beliau dengan telaten mengasuh dengan penuh kasih sayang dan disiplin yang tinggi. Perjalanan itu dimulai dengan menempati sebuah gedung sekolah tsanawiyah yang tidak terpakai lagi, setelah perkembangan Panti Asuhan Roudlatul Jannah yang begitu pesat karena keberhasilan mengaplikasikan sebuah metode pendidikan sehingga semakin banyaknya orang tua yang mempercayakan putranya untuk diasuh dan dididik di lembaga sosial ini. Namun ironisnya bersamaan dengan banyaknya anak asuh dan semakin tingginya kebutuhan, Allah SWT memberikan ujian yang cukup berat. Tepatnya pada tahu 1997 Panti Asuhan Roudlatul Jannah harus pindah tempat karena beralasan gedung akan segera digunakan oleh pihak yang berhak, dengan susah payah pengurus mengontrak rumah seorang warga selama 2 tahun, dan yang lebih memprihatinkan lagi ternyata gedung itu tidak pernah dimanfaatkan sampai saat ini. Belum genap 2 tahun dan belum pulih pula keadaan pasca pindah, lagi-lagi Panti Asuhan Roudlatul Jannah harus pindah dikarenakan ada pihak tertentu yang kurang setuju dengan keberadaan Panti Asuhan Roudlatul Jannah tanpa alasan yang jelas. Sehingga anak asuh sekali lagi harus boyong ke rumah salah satu pengurus.

Alhamdulillah, pada pertengahan tahun 1999 diketuklah hati seseorang oleh Allah SWT untuk mewakafkan tanahnya kepada Panti Asuhan Roudlatul Jannah, sehinga dibangunlah gedung permanen untuk anak asuh. Para pengurus pun bisa bernafas dengan lega karena dengan adanya gedung milik sendiri. Seehingga terjauhkan dari pengalaman pahit terdahulu untuk selalu pindah dan menata lagi kondisi tempat dan mental psikologis anak.

Roudlatul Jannah selama satu dasawarsa setelah menerima tanah wakaf tersebut dan membangun serta mendiami gedung milik sendiri tersebut bahkan dapat memperluas lokasi dan membuat gedung bertingkat yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Mungkin inilah berkah dari arti sebuah kesabaran dan ketulusan yang dilakukan oleh para pengurus dan do'a mustajab dari para anak asuhnya yang terdiri dari yatim, piatu, dhu'afa dan terlantar. Dengan munculnya sebuah lembaga pendidikan dari jenjang Play Group, TK Islam Terpadu, SD Islam Terpadu, dan SMP Islam Terpadu Roudlatul Jannah serta banyaknya prestasi yang diraih mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi semakin jelaslah perkembangan pendidikan yang ada di lembaga itu. Semua itu dilakukan bermaksud sebagai usaha pengembangan unit kegiatan Panti Asuhan Roudlatul Jannah di bidang pendidikan.

Pada saat itu Panti Asuhan Roudlatul Jannah benar-benar bergerak menuju sebuah Panti Asuhan Roudlatul Jannah yang mandiri dengan ditandai berdirinya CV. RJ Mandiri yang bergerak di bidang peternakan kambing, pengolahan dan produksi konsentrat pakan kambing dan lainnya. Semua itu merupakan unit usaha produktif andalan Panti Asuhan Roudlatul Jannah yang benar-benar bisa memberi manfaat bagi keterampilan anak asuh serta untuk lebih mensejahterakan anak asuh dengan hasil karya sendiri.

Dalam bidang kegiatan anak asuh pun kita telah menorehkan prestasi dari mulai tingkat kecamatan Selopuro, kabupaten Blitar bahkan hingga tingkat Provinsi Jawa Timur. Di antara prestasi-prestasi tersebut adalah sebagai berikut:
01. Juara Favorit bidang kepramukaan tingkat SLTP se kab. Blitar di Karang Kates 2001
02. Juara 1 Semaphore tingkat SLTP se Jawa Timur di Univ. Brawijaya Malang 2001
03. Juara 1 putra dan 2 putri LKBB Agustusan se Kec. Selopuro 2002
04. Juara Umum Kepramukaan tingkat SLTP se Kab. Blitar di SMAN 1 Talun 2002
05. Juara Umum Kepramukaan tingkat SLTP se Kab. Blitar di SMA 1 Kesamben 2002
06. Juara 3 Karatedo tingkat Junior se Jawa Timur di GOR Jombang 2003
07. Juara 1 dan 2 "English Speech Contest" se Kab. litar di SMA 1 Kesamben 2003
08. Juara 2 "English and Arabic Scout Camp" tingkat SLTP dan SLTA se Kab. Blitar 2004
09. Korps Musik Alfana Nada Panti Asuhan Roudlatul Jannah dipercaya mengiringi upacara Dirgahayu Kemerdekaan Republik Idonesia di Kec. Selopuro dan Kec. Wlingi 2005 dan 2006
10. Juara Favorit Drum Band se Karesidenan Kediri 2006
11. SMP Islam Terpadu Roudlatul Jannah telah berhasil lulus 100% dalam Ujian Nasional (UN) perdana tahun ajaran 2006/2007
12. Juara 2 per orangan Paramananda Terbaik dalam kejuaraan Drum band se eks Karisedenan Kediri di Gedung Olah Raga Soekarno Hatta Blitar 2007
13. Juara 1 per orangan Paramananda terbaik dalam kejuaraan Provinsi Gubernur Cup XXIX di Kab. Nganjuk 2007
14. Juara 2 Klasemen Umum dalam kejuaraan Provinsi Gubernur Cup XXIX di Kab. Nganjuk 2007
15. Drumband Alfan Nada Panti Asuhan Roudlatul Jannah Selopuro juga mampu memboyong 12 trofi piala dalam kejuaraan Provinsi di Blitar 2008

Namun di awal tahun 2009 Panti Asuhan Roudlatul Jannah benar-benar merasakan tahun duka. hal ini dikarenakan seorang sosok pimpinan bahkan pendiri lembaga yang mulia ini harus berhadapan dengan hukum pidana. Sehingga Panti Asuhan Roudlatul Jannah hanya bisa berjalan apa adanya dan ala kadarnya tanpa kegiatan yang berarti. Para anak asuh pun bagai anak ayam yang kehilangan induknya. Pengurus baru pun segera dibentuk yang mengintegrasikan kepengurusan dengan masyarakat umum. Namun hal itu ternyata tidak begitu berjalan efektif dikarenakan kebanyakan pengurus tidak berdomisili langsung di dalam Panti Asuhan Roudlatul Jannah, mereka hanya dalam waktu tertentu saja mengunjungi anak asuhnya. Kondisi ini lah yang mengakibatkan timbulnya masalah yang berdampak sistemik bagi Panti Asuhan Roudlatul Jannah.

Akhirnya setelah beberapa bulan Ust. Syaifullah Hamid menjalani semua proses hukum yang sudah dilakukan sesuai dengan prosedur maka beliaupun dibebaskan tanpa syarat. Para anak asuh pun merasa bahagia dengan kehadiran sosok seorang pimpinan yang selama ini mereka rindukan karena mereka yakin dengan kedatangan dan di tangan beliau maka pendidikan mereka akan kembali seperti sedia kala yang tidak hanya memberikan kebutuhan pangan saja sebagaimana ketika beliau tidak berada di tengah-tengah anak asuh. Namun ternyata impian itu tidak tersampaikan karena kepulangan beliau tidak diterima masyarakat apabila beliau tinggal dan berjuang lagi di Panti Asuhan Roudlatul Jannah. Walau pun dengan permintaan anak asuh yang begitu kuat beliau memilih untuk istirahat dan mempercayakan kepengurusan Panti Asuhan Roudlatul Jannah pada kepengurusan yang telah terbentuk. Seiring berjalannya waktu kondisi di Panti Asuhan Roudlatul Jannah semakin memburuk dengan banyaknya konflik dan berbagai kepentingan dari sekelompok masyarakat. Dengan konflik dan permasalahan yang tak kunjung ada habisnya itu maka dampak terbesar yang dirasakan adalah pendidikan anak asuh yang merosot tajam sehingga para orang tua yang mempercayakan putranya pun menjadi kurang percaya diri dengan sistem pendidikan yang ada saat ini.

Puncaknya yaitu hasil musyawarah pada Ahad malam tanggal 24 Januari 2010 bahwa Lembaga Pendidikan Roudlatul Jannah dan sebagian asset Yayasan Al Muhtarom dan Panti Asuhan Roudlatul Jannah diserahkan agar dapat dikelola oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kec. Selopuro sedangkan Yayasan Al Muhtarom dan Panti Asuhan Roudlatul Jannah beserta anak asuh pindah ke rumah Ibunda Ust. Syaifullah Hamid yang berada di depan masjid jami' Baiturrahman Selopuro. Dari sinilah Panti Asuhan Roudlatul Jannah harus mengulang kembali dari awal yang mana anak asuh dengan segala keterbatasan baik tempat tinggal mau pun pangan. Dengan diawali ucapan dan niat BISMILLAHIRROHMAANIRROHIM, para pengurus tetap bersemangat untuk menghantarkan cita-cita anak asuh walau pun dengan segala keterbatasan. Semoga saja Allah SWT senantiasa memberikan kesabaran bagi para pengurus Panti Asuhan Roudlatul Jannah dan juga diberikan hikmah serta semoga Panti Asuhan Roudlatul Jannah bisa menjadi jauh lebih baik lagi. Amien...

Allahu Akbar....!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar